Setetes madu jatuh di atas tanah
Datanglah seekor semut kecil, perlahan-lahan dicicipinya madu tersebut.
.
.
Hmmm... manis. Lalu dia beranjak hendak pergi. .
.
.
Namun rasa manis madu sudah terlanjur memikat hatinya. Dia pun kembali untuk mencicipi lagi, sedikit saja. Setelah itu barulah dia akan pergi. .
.
.
Namun, ternyata dia merasa tidak puas hanya mencicipi madu dari pinggir tetesannya. .
.
.
Dia pikir, kenapa tidak sekalian saja masuk dan menceburkan diri agar bisa menikmati manisnya, lagi dan lagi. .
.
.
Maka masuklah sang semut, tepat di tengah tetesan madu. .
.
.
Ternyata? Badan mungilnya malah tenggelam penuh madu, kakinya lengket dengan
tanah. .
.
Dan... Tentu saja tak bisa bergerak. .
.
.
Malangnya, dia terus seperti itu hingga akhir hayatnya. Mati dalam kubangan setetes madu. .. .
Demikianlah analogi sederhana tentang dunia dan pecinta dunia, sebagaimana diperumpamakan dalam sebuah pepatah Arab :
.
.
"Hakikat apa-apa dari kenikmatan dunia melainkan bagai setetes besar dari madu.
Maka siapa yang hanya mencicipinya sedikit, ia akan selamat.
Namun siapa yang menceburkan diri ke dalamnya, ia akan binasa."
.
.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih anda telah sopan dalam memberikan komentar.