Semut dan Madu



Setetes madu jatuh di atas tanah


Datanglah seekor semut kecil, perlahan-lahan dicicipinya madu tersebut. 

Hmmm... manis. Lalu dia beranjak hendak pergi. .
.

Namun rasa manis madu sudah terlanjur memikat hatinya. Dia pun kembali untuk mencicipi lagi, sedikit saja. Setelah itu barulah dia akan pergi. .
.

Namun, ternyata dia merasa tidak puas hanya mencicipi madu dari pinggir tetesannya. .
.

Dia pikir, kenapa tidak sekalian saja masuk dan menceburkan diri agar bisa menikmati manisnya, lagi dan lagi. .
.

Maka masuklah sang semut, tepat di tengah tetesan madu. .
.

Ternyata? Badan mungilnya malah tenggelam penuh madu, kakinya lengket dengan
tanah. .
 

.

Dan... Tentu saja tak bisa bergerak. . 

Malangnya, dia terus seperti itu hingga akhir hayatnya. Mati dalam kubangan setetes madu. .. . 


 Demikianlah analogi sederhana tentang dunia dan pecinta dunia, sebagaimana diperumpamakan dalam sebuah pepatah Arab : 

 "Hakikat apa-apa dari kenikmatan dunia melainkan bagai setetes besar dari madu. 


Maka siapa yang hanya mencicipinya sedikit, ia akan selamat.

Namun siapa yang menceburkan diri ke dalamnya, ia akan binasa."

.
.

 وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (Q.S. Al- An'am : 32)



SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih anda telah sopan dalam memberikan komentar.